Minggu, 06 November 2016

Soal Rencana Patroli Bersama Australia di LCS, Ini Kata Kemlu



Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia angkat bicara mengenai kabar adanya rencana patroli bersama Indonesia dan Australia di kawasan Laut China Selatan (LCS). Patroli ini disebut Kemlu sebagai bagian dari kerjasama maritim kedua negara.

Kabar mengenai adanya rencana patroli bersama ini datang paska adanya pertemuan 2+2 antara Indonesia dan Australia di Bali pekan lalu. Pertemuan 2+2 ini antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara.



Memanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanantha Nassir mengatakan kerjasama maritim antara Indonesia dan Australia baru terbatas pada pemberantasan pencurian ikan dan imigran gelap.

"Terkait berita mengenai adanya joint patrol, yang sayangnya ini keluar dari pertemuan 2+2 di Bali. Ini soal kerjasama maritim dengan Australia, terkait pencurian ikan, atau ilegal migrant. Ini penguatan kerjasama itu, detailnya masih akan dibahas," terang Arrmanantha pada Kamis (3/11).

Dia menambahkan, pembahasan mengenai kerjasama maritim ini akan kembali dibahas dalam pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull di Australia akhir pekan ini. 

sumber : sindonews.com

50 Perusahaan AS Terlibat dalam Indo Defence 2016

50 Perusahaan AS Terlibat dalam Indo Defence 2016




Sekitar 50 perusahaan Amerika Serikat (AS) terlibat dalam pagelaran Indo Defence 2016. Sejumlah nama besar seperti Lockheed Martin, dan Boeing turut serta dalam pameran dua tahunan tersebut.


Menurut Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Brian McFeeter, walaupun semua perusahaan yang terlibat adalah perusahaan swasta, semua kesepakatan yang terjadi tetap menunjukan hubungan baik antara Indonesia dan AS.

"Hampir 50 perusahaan Amerika yang diwakili disini, ini menjadi perusahaan canggih di AS, ada teknologi yang baik, ada kapabilitas yang baik, dan ada perusahaan yang sedang menjual peralatan militer ke Indonesia. Ada juga yang mungkin belum ada penjualan, tapi sedang cari kesempatan," kata McFeeter. 

"Ini satu contoh kerjasama yang baik antara Amerika dan Indonesia, tapi perusahaan ini swasta bukan pemerintah. Tergantung dari perusahaan masing-masing untuk membuat perjanjian pembelian alat dengan pemerintah Indonesia," sambungnya pada Kamis (3/11/2016).

Dia menambahkan, mayoritas yang ditampilkan perusahaan AS dalam pameran ini adalah produk-produk terbaru dan paling canggih. Diharapkan pemerintah Indonesia akan tertarik membeli sejumlah peralatan atau senjata dari perusahaan AS.

"Beberapa perusahaan disini menampilkan peralatan militer terbaru, ada Boeing disini, ada Lockheed Martin. Pada dasarnya mereka menampilkan apa yang mereka miliki untuk menjadi acuan pemerintah Indonesia," tukasnya. 


sumber : sindonews.com

Jepang Hendak Jual Pesawat Amfibi US-2 pada Indonesia

Jepang Hendak Jual Pesawat Amfibi US-2 pada Indonesia



Perusahaan pertahanan Jepang, Shinmaywa Industries, akan menjual pesawat amfibi US-2 untuk misi pencarian dan penyelamatan (SAR) kepada Indonesia. Hal itu diungkap pejabat perusahaan itu dalam Indo Defence 2016 di Jakarta.


Penjualan produk pertahanan oleh Jepang ini merupakan yang pertama kalinya sejak Tokyo mencabut larangan ekspor alat-alat militer pada bulan April tahun 2014.

Masayuki Tanaka, manajer divisi ekspor pesawat amfibi Shinmaywa, mengatakan meskipun pesawat amfibi US-2 tidak dilengkapi dengan senjata atau amunisi, pesawat ini dianggap Pemerintah Jepang sebagai produk pertahanan karena dioperasikan oleh Angkatan Pertahanan Diri Jepang.

Dia menambahkan bahwa Shinmaywa berharap bahwa kontrak untuk memasok pesawat US-2 kepada pihak Tentara Nasional Indonesai (TNI) bisa diselesaikan segera.”Pada level Pemerintah Jepang dan Indonesia terus membahas program ekspor US-2 dan kami berharap kesepakatan bisa dicapai pada 2017,” Tanaka, kemarin seperti dikutip dari IHS Jane, Jumat (4/11/2016).

Tanaka mengatakan bahwa Shinmaywa saat ini sedang membahas program kolaborasi tentang pesawat US-2 dengan PT Dirgantara Indonesia.

Selain Indonesia, ujar Tanaka, beberapa negara Asia juga berminat mengakuisisi pesawat US-2. Sebagai contoh, Thailand dan India berminat memiliki pesawat itu untuk misi SAR-nya. 

Kim Jong-un Inspeksi Skuat Spesialis Pembunuh Politisi Korsel

Kim Jong-un Inspeksi Skuat Spesialis Pembunuh Politisi Korsel




Diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un melakukan inspeksi terhadap skuat yang bertugas khusus untuk membunuh para politisi Korea Selatan (Korsel). Skuat pembunuh spesialis ini bagian dari Angkatan Darat Korut yang dikenal sebagai Unit 525.


Kantor berita Yonhap pada Jumat (4/11/2016), melaporkan inspeksi Kim Jong-un terhadap skuat spesialis itu merupakan yang pertama kali sejak inspeksi terakhir pada September lalu. Kunjungan Kim Jong-un diklaim untuk menumbuhkan semangat tentara Pyogyang seperti “burung phoenix” bangkit dari abu.



Kantor berita yang dikelola negara Korut, KCNA, mendeskripsikan singkat skuat Unit 525 militer Angkatan Darat Korut. ”Misi tempur utamanya adalah untuk menghilangkan ‘kotoran’ manusia yang menduduki Kantor Presiden (Korea Selatan) Blue House, militer dan pemerintahan boneka, semua kejahatan yang telah dilakukan tidak dapat diampuni untuk semua keabadian,” tulis media Pyongyang tersebut.



Dalam laporan itu, Kim Jong-un menyebut Unit 525 adalah skuat yang paling diandalkan batalion Angkatan Darat Korut. Skuat spesialis ini bertanggung jawab untuk sebuah misi penting. ”Yaitu menempatkan belati tajam di jantung musuh dan untuk mematahkan punggungnya,” lanjut laporan KCNA.



Awal pekan ini, Korut mengecam Presiden Korea Selatan Park Geun-hye terkait skandal korupsi yang melibatkan seorang teman pribadinya. Menurut Pemerintah Korut, skandal itu merupakan “demonstrasi yang jelas dari anomali yang tidak biasa dari realitas rezim Park Geun-hye”. 

sumber : sindonews.com

Khawatir dengan Sistem Rudal THAAD, China Tingkatkan Keamanan

Khawatir dengan Sistem Rudal THAAD, China Tingkatkan Keamanan



China menyatakan akan melakukan semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan keamanan negaranya menyusul penyebaran sistem pertahanan rudal THAAD di Korea Selatan (Korsel). Begitu kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Chian, Hua Chunying.

"Pihak China telah berulang kali menyatakan keprihatinan dan ketidaksepakatan tentang masalah ini (penyebaran sistem rudal THAAD di Korea). China akan melakukan semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan keamanannya," kata Chunying.

"Pada saat yang sama, di sisi yang lain, kami akan mempertimbangkan keprihatinan China yang sah dan untuk mengakhiri proses yang sedang berlangsung," sambung Chunying seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (4/11/2016).

Chunying mengatakan, penyebaran sistem rudal THAAD secara signifikan akan merusak keseimbangan kekuatan di kawasan itu. Ia berharap Washington dan Seoul akan menahan diri dari kegiatan yang dapat mengakibatkan eskalasi ketegangan.  

Pada bulan Juli lalu, Seoul dan Washington sepakat untuk menyebarkan sistem anti rudal di Seongju County, Korsel, di tengah ketegangan regional yang meningkat. Hal ini didorng oleh uji coba nuklir dan rudal balistik yang baru-baru ini dilakukan oleh Korea Utara (Korut).

China telah berulang kali menentang penyebaran sistem anti rudal THAAD di Korea dengan alasan jangkauan dari sistem anti rudal itu mencapai wilayah di luar Korea dan mempengaruhi kepentingan China di wilayah tersebut. 

sumber : sindonews.com

Jet Tempur Saudi Bom Penjara di Yaman, Puluhan Tewas


Jet Tempur Saudi Bom Penjara di Yaman, Puluhan Tewas



Sebuah penjara di kota Hodeidah, Yaman dilaporkan hancur terkena serangan jet tempur koalisi pimpinan Arab Saudi. Menurut sejumlah sumber medis, puluhan orang tewas dalam serangan itu. 

"Jet-jet tempur koalisi Arab menyerang sebuah penjara di kota Yaman Hodeidah, menewaskan sedikitnya 33 orang termasuk tahanan," kata sumber medis setempat yang berbicara dalam kondisi anonim. 

"Penjara yang berada di Distrik al-Zaydiyah berisi 84 tahanan ketika mendapat, bukan hanya satu, tapi tiga serangan sepanjang malam tadi," sambungnya, seperti dilansir Reuetes pada Minggu (30/10).

Sejauh ini belum ada keterangan apapun, baik dari pihak Saudi, selaku pemimpin koalisi, ataupun dari pihak pusat komando koalisi mengenai serangan terbaru yang melanda Yaman tersebut.

Ini bukan kali pertama koalisi Saudi melakukan serangan terhadap target yang bukan merupakan basis militan. Sebelumnya, pasukan koalisi menyerang sebuah proses pemakaman anggota Houthi, yang menewaskan puluhan orang, dimana mayoritasnya adalah warga sipil.

Serangan ini telah membuat dunia internasional geram. Amerika Serikat (AS), sebagai sekutu dekat Saudi bahkan menyebut sedang mempertimbangkan kelanjutan dukungan pada  koalisi Arab paska serangan itu. 


sumber : sindonews.com

Kamis, 03 November 2016

Hebatnya alat tempur buatan anak bangsa hingga jadi pertama di dunia

Hebatnya alat tempur buatan anak bangsa hingga jadi pertama di dunia


Kementerian Pertahanan menggelar pameran industri pertahanan bertajuk Internasional Indo Defence 2016 Expo & Forum di JiExpo Kemayoran,Jakarta. Pameran ini mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation : Archieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.

Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengatakan, penyelenggaraan pameran alat-alat kemiliteran berupa senjata dan lain sebagainya bukan untuk mendorong terjadinya perang melainkan sebagai upaya untuk bersama-sama menjaga perdamaian dunia.

JK mengklaim, alat utama sistem pertahanan (alutsista) buatan Indonesia tak kalah bagus dari milik asing. Wapres JK secara langsung meminta perusahaan dalam negeri untuk fokus dalam pengembangan alutsista lokal.

"Teknologi saat ini mudah berkembang dan sangat mudah untuk mengadaptasinya. Kita mampu di dalam banyak contoh-contoh. Terpenting kita harus fokus," ungkapnya saat ditemui di 'Indo Defence 2016 Expo & Forum' di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11).

JK mengatakan, industri pertahanan tak melulu menakutkan sebagai pembuat alat perang. Melalui industri pertahanan, suatu negara justru bisa mengalami kemajuan. "Teknologi industri pertahanan juga makin cepat berubah. Industri perang bukan hanya menghancurkan. Industri pertahanan banyak juga memajukan dunia," katanya.

"Jangan pikir hanya untuk menghancurkan satu sama lain. Banyak justru memajukan dunia luar biasa," tambahnya.

JK mencontohkan, komputer awalnya diciptakan di Inggris untuk memecahkan kode rahasia Jerman dalam perang dunia ke-2. Namun, saat ini keberadaan komputer digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia.

"Asalnya untuk perang kemudian jadi bagian dunia begitu hebat," jelasnya.

Meski demikian, saat ini sudah banyak anak bangsa memproduksi alat militer yang buat mata terbelalak. Alat militer yang dibuat bahkan pertama di dunia.

sumber : merdeka.com

Berita Militer Indonesia © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates | Designed by-Dapinder